Tuesday, March 31, 2020

Situs Ramalan Google Meramal Masa Depan?

Situs ramalan google meramal masa depan? .Aplikasi peramal masa depan. Coba anda Buka betagoogle.com, Anda akan menemukan sebuah aplikasi peramal masa depan lengkap dengan logo gres Google.

Tapi jangan salah sangka. Aplikasi ini tidak dibentuk oleh Google. Logo sampai desain Google Fortune Telling sengaja dibentuk seolah-olah Google untuk menarik minat orang yang ingin mengetahui masa depan mereka.

Pengguna yang masuk dan mencoba mengetik pertanyaan di kolom pencarian tidak akan menerima jawaban. Namun, aplikasi tersebut justru mengambil alih kolom pencarian dan menampilkan sejumlah saran pertanyaan.

Misalnya, "Where can I find safe place?", "Will I be reunited with my family?", "Will humans ever stop fighting war?" dan "Is there a place they will accept me?".

Atau dalam bahasa Indonesia, kurang lebih berarti "Di mana aku sanggup menemukan daerah yang aman?", "Akankah aku kembali berkumpul dengan keluarga?", "Apakah insan sanggup berhenti berperang?", dan "Adakah daerah yang mau mendapatkan saya?".


Ada juga pilihan untuk melihat foto-foto dan video para pengungsi dari negara-negara Timur Tengah yang dilanda perang.

Pesan tersebut dilanjutkan dengan kisah yang menyebutkan bahwa ada sekitar 60 juta orang pengungsi perang juga bertanya-tanya soal masa depan. Pengguna juga diajak untuk mendonasikan dananya ke United Nation High Commisioner for Refugees(UNHCR).

Sedangkan di baris sisi kanan teks terdapat sebuah bola kristal yang menunjukkan jumlah pengungsi terus bertambah ketika Anda menghabiskan waktu di situs itu. Dan kenyataannya memang ada ribuan pengungsi dari Suriah, Afghanistan, Yemen, Irak, dan Libya yang sedang berusaha menyelamatkan diri ke Eropa.

Google Fortune Telling tersebut ternyata merupakan karya sebuah agensi komunikasi kreatif BrainMedia. Situs ini sengaja dibentuk untuk memancing pengguna tiba dan lalu berdonasi untuk para pengungsi.

BrainMedia bekerja sama dengan Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) demi membantu para pengungsi tersebut.

No comments:

Post a Comment